Buku AKHLAK TASAWUF ini menyajikan dimensi-dimensi Tasawuf, berikut sejarah ringkas
tokoh-tokoh sufi yang bisa menjadi sumber referensi dan inspirasi kajian
akademis tentang studi Akhlak Tasawuf.
Dalam kancah modernis, sering
kali pendekatan tasawuf menjadi alternatif dalam memasuki wilayah religius.
Melihat dan merasakan sejauh mana potensi hati dan keutuhan jiwa untuk masuk ke
dalam dunia sufisme. Oleh karena itulah, kelahiran tokoh-tokoh Sufi menjadi
salah satu ciri khas tersendiri keadaan tersebut.
Sebelum tasawuf modern yang
diusung Buya Hamka menjadi wacana
awal untuk mengubah paradigma bersufi di jalan Allah. Maka terlebih dahulu, al-Ghazali menelurkan kelahiran Tasawuf
tersebut. Dengan berbagai kritikannya terhadap falsafah yang acapkali menggali
kebenaran dari sudut nalar. Sehingga pada abad ke-5 Hijriyah al-Ghazali menyatakan ke-hijrahannya
dari falsafah ke tasawuf. Dan semua diperolehnya dalam khalwah, riyadhah, dan mujahadahnya.
Untuk saat ini, klasifikasi Tasawuf menjadi sangat beragam.
Pendekatan Irfani dengan metodologi klasik dalam bertasawuf, seolah mendapat
keseimbangan dalam mempraktikkan tasawuf untuk lebih masuk pada wilayah Syar’i. meski tidak dapat dipungkiri,
wilayah akhlak dan falsafi juga harus memiliki peran penting untuk membungkus
itu semua. Membiarkan seluruh tubuh secara lahir dan bathin untuk masuk pada
penghambaan yang sempurna di sisi Allah Swt.
Buku AKHLAK TASAWUF |
0 komentar:
Posting Komentar